HARIANHALMAHERA.COM— Ketatnya aturan kampanye saat ini, membuat kampanye politik lewat media social (medsos) menjadi tren baru para politisi. Tak heran, saat ini berbagai bentuk kampanye politik berseliweran di jagad medsos. Termasuk iklan politik.
Nah, Facebook (FB) yang menjadi salah satu wadah popular dalam kampanye iklan politik, dikabarkan akan mulai melakukan pengetatan. Bahkan, akan melarang iklan politik muncul di platform mereka jelang Pilpres 2019.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini mengatakan untuk sementara waktu akan membatasi materi iklan politik dalam bentuk apa pun.
“Kami ingin mempersulit itu [iklan politik] di platform kami agar orang-orang bisa merasa jika aspirasi politik mereka didengar dengan sah selamam proses pesta demokrasi berlangsung,” tulis Facebook dalam pernyataan resmi seperti dilansir AFP, yang dikutip dari CNNIndonesia.com.
Menyoal kemungkinan adanya ujaran kebencian dan konten hoaks jelang Pilpres April mendatang, Facebook mengatakan jika pihaknya mengerahkan kecerdasan buatan dan campur tangan manusia untuk menghapus konten negatif.
Pernyataaan ini disampaikan beberapa pekan setelah Facebook menuai kritik dari Uni Eropa setelah dianggap terlalu ikut campur proses Pemilu di berbagai negara.
Sejumlah pejabat Uni Eropa mengecam sikap Facebook yang dianggap tak memilah iklan yang muncul jelang pemilihan pada Mei mendatang.
Menanggapi protes tersebut, Facebook mengubah aturan yang membuat iklan politik terkait pemilu secara khusus diotorisasi dan ditandai lengkap dengan sosok atau lembaga yang membiayai iklan tersebut.
Kekhawatiran atas keterlibatan Facebook dalam kampanye politik meningkat setelah adanya campur tangan pada Pemilu AS 2016 lalu. Kala itu, Rusia berhasil mengungkap jika Facebook campur tangan dalam proses pemenangan Trump atas rivalnya Hillary Clinton.(cnn/fir)