Halbar

KDRT di Halbar Didominasi Suami Telantarkan Istri

×

KDRT di Halbar Didominasi Suami Telantarkan Istri

Sebarkan artikel ini
Fransiska Renjaan (Foto : Posko Malut)

HARIANHALMAHERA.COM–Hingga November 2020, DinasPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Halmahera Barat (Halbar) menerima 24 pengaduan dari masyarakat terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dari jumlah laporan yang masuk, kasus penelantaran istri oleh suami lebih mendominasi dengan jumlah 5 kasus. Sementara, deretan kasus katagori KDRT ini lebih disebabkan karena kehadiran orang ketiga.

Kepala DP3A Fransiska Renjaan, Selasa (24/11), mengungkapkan berbicara tentang KDRT atau kekerasan terhadap perempuan terdapat dua katagori, baik kekerasan secara psikis maupun non – piskis.

Misalnya, kata dia, pemukulan. Menurut dia, itu katagori psikis. Sedangkan non-psikis bisa karena perselingkuhan atau penelantaran sebagaiamana banyaknya kasus yang sering terjadi.

BACA JUGA : Petahana Sebut Persoalan KDRT karena Pengaruh Miras

“Jadi untuk kasus KDRT ini, faktonya karena kehadiran orang ketiga. Laki-laki sudah pergi dengan orang baru, dan mengingkari komitmen bersama istrinya. Ini juga bentuk KDRT atau kekerasan terhadap perempuan secara non psikis,” ungkapknya.

Upaya meminimalisir berbagai kasus kekerasan, terutama kekerasan terhadap anak, kata dia, setiap saat DP3A selalu melalui sosilisasi. Termasuk perlindungan terhadap anak. “Ini juga selalu digalakkan,” katanya.

Misalnya di beberapa desa yang mulai pro – aktif melakukan sosialisasi terkait perlindungan terhadap anak, dengan melibatkan P3A. “Jadi soal ini tentu kita harap ada peranan setiap desa, karena anggaran kita juga terbatas,” katanya.

Menyentil soal upaya mendorong Halbar sebagai kabupaten layak anak, kata dia, hal ini telah digalakan sejak 2016. “Untuk ditetapkan kabupaten layak anak ini harus memenuhi 24 indikator,” katanya.

Salah satunya, kata dia, anak harus terbebas dari kekerasan. Baik secara psikis maupun fisik. “Jadi untuk menuju ini, ada lima tahapan yang harus dilalui. Mudah-mudahan ke depan Halbar bisa mencapai Pratama. Yang lebih penting adalah peranan semua pihak, terutama SKPD – SKPD terkait,” ucapnya. (tr-4/kho)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *