HARIANHALMAHERA.COM– Halmahera Barat (Halbar) memang bukan daerah yang kaya akan tambang, namun ada kakayaan “tambang” lain yang dimiliki mantan Kabupaten Maluku Utara (Malut) itu, yakni Pariwisata.
“Tambang” ini menurut Bupati Halbar Danny Missy tidak akan pernah habis meskipun terus
diekplorasi. “Nilai ekonominya tidak akan pernah habis, malah terus bertambah,” ucap Bupati saat membuka Festival Teluk Jailolo (FTJ) ke XI kemarin.
Bahkan, di Negara-negara tambang minyak seperti Uni Emirat Arab (UAE), Qatar dan Yaman, Pariwisata selalu menjadi penyangga ekonomi mereka. “Sehingga ketika terjadi fluktuasi nilai jual minyak, ekonomi negara tidak terguncang, karena kunjungan wisatawan yang tinggi,” katanya mencontohkan.
Karenanya, orang nomor satu di Halbar ini optimis, pariwisata Halbar mampuh menjadi
lokomotif pembangunan, asalkan kekayaan khasanah budaya atau kearifan lokal yang
diwariskan secara terun terumurun oleh dirawat dan dilestarikan dengan baik.
FTJ lanjut dia, telah berkontribusi besar dalam bidang pariwisata, hal ini terlihat dari angka
kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara pada setiap tahun di Halbar. “Untuk itu saya mengajak semua pihak agar bersama-sama saling mendukung dan bergerak dalam sinergitas yang baik, sebagai upaya pengembangan kepariwisataan di Halmahera Barat,” pintanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Halbar, Fenny Kiat menambahkan, FTJ
dilaksanakan dengan maksud melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya daerah serta mempromosikan potensi pariwisata Halbar.
Sedangkan tujuan utamanya, untuk menumbuhkan dan mengembangkan aktifitas ekonomi
masyarakat dan memperkuat kapasitas ekonomi daerah. FTJ tahun ini menurutnya masih menggunakan tema yang sama dengan tahun sebelumnya yakni pesona budaya kepulauan rempah atau wonderful culture of spice island.
“Ini agar kami dapat terus mensosialisasikan tagline Pariwisata Halbar, agar masyarakat juga merasa terlibat dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, serta menjadikan Halbar sebagai pusat sejarah rempah, di Jazirah Maloku Kieraha,”ungkapnya.
Pembukaan event pariwisata yang sudah masuk kalender Kementerian Pariwisata ini
berlangsung lancar hingga selesai. Beberapa atraksi tarian daerah ditampilkan untuk
memeriahakan suasana.(tr4/pur)