Halsel

Sudah 6.900 Mangrove Ditanam Harita Nickel dan Unkhair

×

Sudah 6.900 Mangrove Ditanam Harita Nickel dan Unkhair

Sebarkan artikel ini
Kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir Desa Soligi, Obi Selatan, Halsel

HARIANHALMAHERA.COM–Kelompok Peduli Mangrove binaan Harita Nickel bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unkhair Ternate menanam 2.500 bibit mangrove di Desa Soligi, Obi Selatan, Halsel.

Ribuan bibit mangrove itu ditanam di area pesisir seluas 2,8 hektare yang dianggap rawan terjadi erosi dan abrasi.

Penanaman yang selama tiga hari mulai 25 Oktober lalu ini bukanlah yang pertama kali diselenggarakan di Desa Soligi. Sebelumnya, April 2021 lalu, kelompok Peduli Mangrove bersama Harita Nickel dan FPIK Unkhair juga telah menanam 4.400 bibit mangrove.

Dengan adanya penanaman tahap kedua ini, maka jumlah bibit mangrove yang telah tertanam sebanyak 6.900 bibit di area seluas 6,5 hektare. Kegiatan rehabilitasi mangrove dan edukasi lingkungan akan berlanjut pada tahap tiga pada 2022 nanti.

Kelompok Peduli Mangrove yang merupakan pelajar di Desa Soligi itu tidak hanya bertugas menanam bibit, tetapi juga merawat dan memantaunya secara berkala. Mereka pun mendapat bimbingan dari para mahasiswa FPIK Unkhair agar memahami bagaimana cara rehabilitasi mangrove yang baik.

“Mahasiswa hanya datang dua minggu sekali, jadi sebagian besar kegiatan dilakukan oleh Kelompok Peduli Mangrove,” ujar Dekan FPIK Unkhair M. Janib Achmad.

Dikatakan, penanaman dan pemeliharaan berbasis masyarakat ini telah terlihat hasilnya. Saat ini, bibit yang ditanam pada tahap perdana telah tumbuh setinggi 1 meter.

Dekan juga mengatakan, kegiatan ini memiliki beberapa manfaat antara lain membantu menjaga ekosistem terumbu karang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi ketika mangrove dapat dirawat dengan baik.  “Melalui kegiatan ini, masyarakat juga menjadi semakin menyadari arti penting keberadaan mangrove,” ujar Janib.

Sementara Head of External Relations harita Nickel Stevi Thomas mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

“Secara konsisten kami melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk menguatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan mengawasi secara mandiri sumber daya yang mereka miliki,” ungkap Stevi Thomas.

Selain melibatkan Kelompok Peduli Mangrove, penanaman bibit mangrove ini juga melibatkan masyarakat umum. Upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak dalam kegiatan ini membuat proses pelestarian lingkungan berjalan lebih cepat. Proses penanaman dan pemeliharaan mangrove ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim. (pur)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *