Maluku Utara

10 Penumpang Meninggal, 1 Balita Dinyatakan Hilang

×

10 Penumpang Meninggal, 1 Balita Dinyatakan Hilang

Sebarkan artikel ini
Apel Penutupan Operasi SAR Kecelakaan KM Cahaya Arafat (Foto : Istimewa)

HARIANHALMAHERA.COM–Berakhir sudah proses pencarian korban tenggelamnya KM Cahaya Arafah di perairan Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Minggu (24/7) kemarin adalah hari ketujuh sekaligus hari terakhir tim SAR gabungan melakukan pencarian para korban kapal kayu berbobot 110 gross tonase (GT) yang tenggelam dihantam gelombang pada Senin (18/7) malam.

Dari hasil pencarian yang berlangsung selama tujuh hari, dari 13 penumpang yang sebelumnya dilaporkan hilang, 10 diantaranya ditemukan meninggal dunia, satu penumpang dinyatakan hilang serta dua penumpang ditemukan selamat.

Satu penimpang yang dinyatakan hilang bernama Micaila Ismit. Balita berusia 4 tahun ini merupakan warga Desa Dolik, Kecamatan Joronga, Halsel.

Sementara dua penumpang yang ditemukan selamat adalah Sulmarlina Udi. Hi. Ahmad (26) serta Faisal Tanisan (54).  Keduanya adalah warga Desa Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara.  Dengan begitu total 66 penumpang yang selamat.

Temuan dua penumpang selamat ini diketahui berdasarkan surat Pemerintah Desa (pemdes) Dolik ke Basarnas, pada Jumat 22 Juli 2022. Kades Dolik, Iswadi Ishak yang dikonfirmasi membenarkan surat Pemdes 140/69/SK/DLK-GBU//VII/2022 tertanggal 22 juli 2022 ke Basarnas itu.

Dia mengatakan, Sulmarlina dan Faisal awalnya tidak masuk dalam laporan penumpang asal Dolik yang selamat. “Laporan awal ada tiga warga Dolik yang dilaporkan hilang. Setelah kita cros cek kembali ternyata hanya satu yang hilang atas nama  Micaila Ismit (4),” terangnya.

Pasca penutupan pencairan korban oleh tim SAR, Pemdes pun telah mnyampaikan hal ini ke pihak keluarga korban. Pihak keluaga pun telah merelakan kepergian putrinya itu.

“Sudah ada rapat bersama dengan tim SAR gabungan bersama pihak keluarga korban, Sabtu (23/7) malam,” ucapnya.

Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan, meski proses pencarian telah ditutup, namun pihaknya sudah menyampaikan informasi kepada seluruh kapal maupun nelayan yang melintas di lokasi kejadian untuk melapor apabila melihat maupun menemukan korban.

Dia pun turut mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim Sar Gabungan yang terlibat dalam pelaksanaan operasi sar KM Cahaya Arafah. “Semoga apa yang kita lakukan mendapatkan balasan dan ganjaran dari Allah SWT/Tuhan YME “. tukasnya

Informasi yang dihimpun, selain faktor cuaca penyebab tenggelamnya kapal milik anggota DPRD Provinsi Malut,  Inisial MY alias Mukmina, Dapil Halsel ini diduga kelebihan muatan.

Dari hasil penelusuran, kapal yang bertolak dari Pelabuhan Bastiong, Ternate itu, mengangkut bahan bangunan diantaranya, Besi, Semen, dan Tela (batu Bata) yang yang diduga  untuk pembangunan proyek  di Desa Sekli Kecamatan Gane Barat, Halsel milik Mukmina.

Kades Dolik  Iswadi  Ishak mengatakan, pasca kecelakaan laut itu, Mukimna sendiri sudah menyambangi keluarga korban yang meninggal. Dia didampingi anggota Deprov Dapil Halsel, Rahmi Husen.

“Informasinya pemilik kapal sudah berkunjung Sabtu (23/7) kemarin, ke beberapa keluarga korban meninggal dunia,” ungkap Iswadi

Sementara itu, Camat Gane Barat, Rajak Hi. Dain mengatakan pasca tragedi itu, sudah ada bantuan kepada keluarga korban yang disalurkan dari gabungan TNI-Polri, Basarnas.

Terdapat juga bantuan sembako dari mantan Bupati Halsel Bahrain Kasuba, serta anak dari Bupati Halsel, Hi Usman Sidik bernama Ananta Rizky Raya Perdana Sidik dan Attaylah Putra Maheza Sidik. (par/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *