Maluku Utara

Mendagri Minta AGK Temui Wapres

×

Mendagri Minta AGK Temui Wapres

Sebarkan artikel ini
Tito Karnavian (Foto : Kompas.com)

HARIANHALMAHERA.COM–Kendati usulan kawasan regional Sofifi sudah resmi disetujui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, namun itu belum dianggap cukup oleh Mendagri.

Untuk lebih menguatkan lagi persetujuannya itu, mantan Kapolri itu pun meminta Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) untuk bertemu langsung dengan Wakil Presiden  (Wapres) KH Ma’ruf Amin.

Hal ini disampaikan AGK dalam  rapat  Selasa (10/2). Usai pertemuan dengan pimpinan SKPD, AGK mengaku pertemuan dengan Mendagri untuk membahas kawasan regional Sofifi yang dimulai dari Gita hingga ke enam desa di Kao Teluk itu, sudah dilakukan sebulan yang lalu.

Namun, dalam kesempatan itu Mendagri meminta dirinya untuk harus bertemu langsung dengan Wapres. “Mendagri merespon baik dan sudah menyetuji usulan kawasan regional Sofifi ,” katanya.

Soal pertemuan dengan mantan Ketua MUI pusat itu, AGK mengaku belum dijadwalkan. Namun, diupayakan sebelum dilaksanakannya STQ, Sofifi sudah harus ditetapkan kawasan regional.  “Walaupun belum kota madya, minimal sudah punya kawasan regional. Karena sampai sekarang Sofifi yang merupakan provinsi tetapi sampah saja belum bisa kita urus,” katanya.

Alasan ipulha kata dia yang melataarbelakangi perjuangan untuk meminta STQ diundur Oktober.

Terpisah, Kepala Bappeda Malut Salmin Janidi menjelaskan, kawasan regional Sofifi adalah satu dari empat kawasan yang masuk file projec dan diusulkan pemda di Malut ke pusat untuk bisa dibantu menggerakkan infrastruktur yang ada di kawasan tersebut agar dapat memberikan dampak kontribusi ekonomi yang ada di sekitar kawasan.

Dimana, dua kawasan lainnya yakni Kawasan steategi parawisata nasional (KSPN) di Halsel, Kawasan strategis industri pertambangan di Weda, Halteng, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Morotai.

Sedangkan untuk kawasan kota baru Sofifi rencana akan merancang pembangunan  terminal  tipe B dimana terminal yang menghubungkan antar kabupaten/kota. “Kita Sofifi ini dia menghubungkan  antar Halbar, Halut, Haltim, Halsel dan Halteng termasuk sampai ke Morotai,” bebernya.

Diapit lima hingga enam kabupaten /kota maka Provinsi sedianya menyediakan sarana-sarana pendukung disektor perhubungan seperti terminal sebagai dukungan mengintegrasikan  kepentingan kabupaten/kota yang ada di Malut.

Dengan demikian jikalau Soffi sudah menjadi kawasan regional sebuah kota mandiri, maka kota yang akan dibentuk nanti tinggal melanjutkan apa yang sudah diusulkan dan dibangun lalu selanjutnya tinggal membuat perencanaan wilayah rencana tata ruang wilayah. “RTRW nanti sudah mengikuti pola ruang yang sudah dibangun mulai dari sarana transportasi laut,” katanya.

Tidak hanya itu yang diusulkan juga pembangunan bandara di Halamhera agar bisa mengurangi cost akses transportasi. Ini juga mengantisipasi sewaktu -waktu ditutupnya aktivitas bandara di Ternate akibat adanya bencana alam seperti letusan gunung Gamalama. “Jadi dibutuhkan bandara alternatif untuk transportasi udara,” katanya.

AGK sendiri kata Salim, berharap ada beberapa proyek besar termasuk pembangunan jembatan temadore yang saat ini sudah dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study bisa diselesaikan pembangunan sebelum masa jabatanya sebagai Gubernur berakhir.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *