HARIANHALMAHERA.COM–Kehadiran Program Cegah Perkawinan Anak (Ceria) baik berbasis online (aplokasi) maupun Offline yang digagas Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendapat apresiasi dari Sekprov Malut Samsuddin A Kadir.
Baginya dengan adanya terobosan baru ini dapat mengetahui dampak perkawinan anak serta membuka ruang konsultasi dalam rangka pencegahan
“Ini sangat baik karena juga memberikan motivasi untuk terhindar dari pernikahan dini dalam rangka untuk menggapi masa depan anak lebih baik,” katanya
Kadis PPPA Malut Musyrifah Alhadar mengatakan Ceria adalah salah satu program unggulan Dinas PPPA Maut dalam mencegah angka perkawinan anak dimana Malut yang saat ini 13, 09 persen, berada diatas rata-rata nasional 10, 80 persen.Di Malut sendiri angka Perkawinan anak tertinggi di Halsel dengan angka 20,80 persen. “Untuk menekan angka perkawinan anak di Maluku Utara di Tahun ini, salah satunya meluncurkan program andalan Cegah perkawinan Anak (Ceria),” katanya.
Terkait praktek porsitusi yang melibatkan anak di bawah umur, DPPPA mendorong diterbitkan Peraturan Walikota/Bupati untuk mengatur sanksi karena Provinsi tidak memiliki wilayah.
Ia menghimbau kepada warga yang ingin berkonsultasi bisa mengakses laman website kawanuablogger.com. karena didalamnya ada psikologi, pansehat hukum,dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Perwakilan Malut, Ikatan Bidang Indonesia (IBI) dan PPA Polda Malut.
“Dan kerahasiaan identitas tetap kita jaga,” tukasnya sembari mengatakan sampai ini aplikasi ceria sudah diakses 1,800 orang dan satu orang via ofline.(lfa/pn).
