HARIANHALMAHERA.COM–KASUS melubernya sampah di hampir seluruh ruas jalan di Kota Ternate, ternyata ikut membuka tabir buruknya menejamen pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Ternate.
Pasalnya, selain masalah tunggakan bahan bakar armada angkutan sampah, persoalan lain yang dihadapi DLHK saat ini adalah soal kondisi armada sampah yang banyak sudah tidak bisa diperasikan.
Kepala DLHK Ternate Tony S Ponto menuturkan, saat ini jumlah armada sampah yang ada sebanyak 18 unit tipe L 300. Dimana, sebagian besar truk-truk itu telah berusia 10-15 tahun.
Dengan kondisi yang sudah uzur ini, tentu tidak lagi kuat melintas di jalan saat mwngangut sampah di daerah ketinggian. “Soal armada ini hampir setiap tahun selalu di usulkan,tapi tidak pernah diakomodir. Tahun kemarin mungkin bisa kami maklumi karena ada refosing anggaran.Tapi paling tidak satu sua unit, harus sudah diperbaiki,” imbuhnya.
BACA JUGA : DLHK Ternate Dideadline Tiga Hari
Dengan volume sampah di kota ternate yang dalam sehari mencapai 5-6 ton, idealnya 15 unit armada yang harusnya dioperasikan. Demikian halnya dengan mobil amrol yang saat ini hanya ada empat unit yang beroperasi. Jauh dari ideal 10 unit.
“Mobil amrol ini juga kebanyakan tidak dilengkapi bak penampung. Dimana, penempatan truk sampah tentunya dinilai tidak lagi efektif, berbeda dengan mobil amrol yang sekali angkut langsung dibuang, sehingga lebih praktis, guna menjawab persoalan persampahan ibu kota ternate.”
Prinsipnya kata dia sarana prasarana ini sangat penting. “Bayangkan satu unit mobil saja jalan 10-15 meter sudah penuh. Belum lagi perjalanan menuju TPA tentunya membutuhkan waktu cukup lama,”tandasnya. (tr4/pur)
