Ternate

Warga Mangga Dua Utara Minta Lurah Dicopot

×

Warga Mangga Dua Utara Minta Lurah Dicopot

Sebarkan artikel ini
Aksi pemalangan kantor Lurah Mangga Dua Utara yang dilakukan warga

HARIANHALMAHERA.COM–Aksi pemalangan Kantor Kelurahan oleh warga kembali terjadi. Kali ini kantor Kelurahan Mangga Dua Utara yang menjadi sasaran warga. Aksi pemalangan yang berlangsung pagi kemarin itu buntut dari kekecewaan warga atas kebijakan lurah, Yudianto Yusuf.

Dia dianggap tidak transparan dalam dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak merata. Tidak hanya itu warga juga mempertanyakan insentif triwulan dua untuk FRT dan RW yang belum dicairkan, hingga pelaksanaan kegiatan pengelola ternak ayam dengan pembentukan kelompok oleh lurah yang  diduga fiktif.

Pantauan koran ini kemarin,  warga menyegel pintu kantor dengan memaku kayu dan menempel tulisan yang bertuliskan “copot lurah mangga dua utara”.

Sarmin, warga RT 05 yang turut dalam aksi itu mengatakan bansos yang di salurkan tidak merata, sebab dari 14 RT di kelurahan mangga dua utara, ada satu RT yang yang tidak mendapatkan bantuan yakni RT 05.

Padahal, data nama-nama penerima bansos sudah masuk di kelurahan, Namun, dari pihak kelurahan menyebut mereka berhak menerima bansos ada kriteria yang harus di ikuti.

Namun, setelah bantuan di salurkan ke RT lain ternyata ditemukan ada penerima yang tidak sesuai dengan kriteria. “Ternyata di RT 12 penerima bantuan sampai 16 orang kalau mau di lihat itu juga tidak masuk dalam kriteria. Kenapa di RT.05 tidak dapat, apakah lurah itu bijaksana,”cetusnya.

Sarmin juga mengaku, tiga unit Kaisar yang diadakan pihak kelurahan melalui dana kelurahan tahun 2019 sebesar Rp350 untuk mengangkut sampah, oleh Lurah justeru ditempatkan di kelurahan lain masing-masing 1 unit di kelurahan Tabam dan 1 unit lagi di Ngade. “Masa dia (lurah, red) bilang beli 3 unit kaisar, padahal 2 unit hadiah dari dinas kebersihan karena disini sering banjir,” bebernya.

Ketua RT 005/ RW002, Muhammad Torano meminta Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman dan Wakil Wali Kota Jasri Usman segera mencopot Yudianto dari jabataan Lurah Mangga dua Utara. Dia juga mendesak pihak Inspektorat mengaudit dana kelurahan tahun 2019-2020 yang diduga disalah gunakan.

Torani mencontohkan pembentukan kelompok peternak ayam yang diduga Fiktif. Sebab, keberadaan kandang ayam justru bukan ditempatkan dimangga dua,namun justru dialihkan ke Kelurahan Bula yang diduga merupakan lahan pribadi Lurah.

“Dia buka kandang ayam untuk pemberdayaan warga untuk kelompok, tapi hanya formalitas saja. Bahkan sudah panen dua kali, kita tidak tahu. Tidak ada warga Mangga Dua Utara yang dilibatkan,” jelasnya.

Dia menyebut pembuatan anggaran kandang menelan anggaran sebesar Rp300 juta lebih. “Dana keluar itu kita tidak pernah tahu. Kandang ayam di tahun 2020 saja kita tidak tahu. Kemudian warga disini juga banyak yang butuh dana. Apakah anggaran ini hanya diperuntukan untuk kandang ayam saja, sedangkan tahun 2019 dibuat apa,” bebernya.

Soal penyaluran bansos yang terkesan pilih kasih menuturnya warga di lingkungannya memang tidak ada yang terima dengan alasan tidak memenuhi kriteria.  “Kalau memang kriteria ada 11 syarat, semua di Mangga Dua Utara tidak masuk kriteria. Tapi penyaluran di laonagan satu RT dapat tiga orang, lima ornag sampai 14 orang,” akunya.(tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *