HARIANHALMAHERA.COM – Bukan hanya saja sebagai Provinsi dengan tingkat kemarian tertinggi di 34 provinsi, Maluku Utara (Malut) juga menjadi daerah dengan tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 paling rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 43,2 persen.
Ini disampaikan langsung Juru bicara (jubir) penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. “Nah yang masih paling rendah ini, Maluku Utara,” ucap Yuri dalam sebuah diskusi di gedung BNPB, Jakarta, Kamis (2/7) sebagaimana yang dilansir bisnis.com.
Meski tidak merinci persentase angka kesembuhan di Malut, Yuri mengungkapkan bahwa penyebabnya adalah terjadi lonjakan penambahan kasus kasus di Malut dalam waktu beberapa hari.
Yuri menuturkan ledakan kasus itu berasal dari salah satu kelompok masyarakat yang teridentifikasi memiliki kasus positif Covid-19 cukup tinggi. “Karena kita tahu Maluku Utara ledakan kasusnya positifnya baru kita dapatkan dalam dua hari terakhir ini. Artinya dalam dua hari terakhir tingkat hunian rumah sakitnya naik,” ungkapnya.
Data yang dilansir gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Covid-19 Malut menyebutkan total pasien sembuh hingga Kamis (2/7) sebanyak 117 orang. Kemarin, terdapat tambahan 5 pasien sembuh. Mereka berasal dari Ternate 2 orang berinisial IG dan DS, Kepulauan Sula 2 orang berinisial MYM dan SB, serta Tikep 1 orang berinisial AM.
Sementara, kasus positif baru pun bertambah signifikan. Alwia menyebut ada 65 orang terkonfirmasi positif. Dimana, 64 diantaranya berasal dari Halut, dan satu pasien positif dari Kota Ternate. “64 spesimen yang dinyatakan positif ini diperiksa RS Siloam Manado. Ini semuanya dari PT NHM. Kemudian 1 spesimen lainnya di BBLK Makassar,” ungkap Alwia seraya menyebut total sudah 192 karyawan NHM yang dinyatakan positif.
Tambahan 65 kasus baru ini membuat jumlah total kasus Covid di Malut mencapai 940 kasus. Sedangkan, jumlah pasien meninggal masih tetap 31 orang.(bsc/pur)
