“Dialog soal budaya ini akan digelar berkelanjutan karena tujuannya hidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal,”
HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara melalui Dinas Sosial (Dinsos) kembali melakukan dialog tematik. Kali ini mengangkat persoalan tentang merawat nilai-nilai budaya terutama gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat lokal setempat. Diskusi berlangsung di Desa Igobula, Kecamatan Galela Selatan.
Kegiatan yang mengusung tema, ”Dengan Program Keserasian Sosial Kita Membangun Keharmonisan Warga Masyarakat Dalam Bergotong Royong,” mendapat respon baik dari masyarakat. Para narasumbernya dari Dinsos Provinsi Malut dan Dinsos Halut, serta dan pemuka adat setempat.
Kepala Dinas Sosial Halut Hedyani N. Hoata menuturkan, dialog yang bertujuan hidupkan kembali budaya lokal gotong royong ini merupakan program pemerintah dalam rangka menjaga dan merawat budaya agar tidak punah.
“Kegiatan sudah digelar di dua desa, yaitu Desa Wari Ino pada 18 Juli dan setelah itu di Desa Igobula, Kecamatan Galela Selatan. Dialog soal budaya ini akan digelar berkelanjutan karena tujuannya hidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal,” katanya, Rabu (5/8).
Menurut Non, sapaan akrab Kadinsos Halut, sebagai masyarakat yang beragam tentunya diperhadapkan dengan masalah sosial dan kemanusiaan, maka dari itu melalui forum ini mendiskusikan tanpa membedakan latar belakang ras, suku dan agama (SARA).
“Prinsipnya kita harus junjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan bergandengan tangan dalam rangka memecahkan persoalan sosial masyarakat dengan mengedepankan asas dan budaya kegotong royongan dalam membangun desa,” ujarnya.
Selain dialog, Non mengaku dalam waktu dekat akan dibuat jalan setapak di dua desa yang sudah digelar dialog sebagai bentuk mewujudkan budaya gotong royong. “Jadi nanti kita akan buat jalan setapak di dua desa ini dengan cara kerja gotong royong. Ini bukan proyek tetapi bantuan langsung dari Kemensos untuk uji coba realisasi program gotong royong di lingkungan masyarsakat,” jelasnya.(pn/dit/fir)