HARIANHALMAHERA.COM–Tidak hanya PNS yang merasakan keterlambatan gaji, ribuan perangkat yang tersebar di 196 desa di Halut, juga merasakan ‘kantong kering’. Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Halut sebagai corong, akhirnya menyambangi kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Senin (22/2)
Kedatangan Apdesi sekira pukul 10.30 WIT, mempertanyakan penghasilan tetap (Siltap) yang tak kunjung dibayar. Dipimpin langsung Ketua Apdesi Halut Tomi Moses, mereka memberikan waktu kepada Pemkab Halut, jika pada minggu ini siltap tidak dicairkan, maka mereka akan kembali melakukan aksi besar-besaran.
“Sementara ini kami sebagai Pemerintah Desa tidak melakukan pelayanan di tingkat Desa. Hampir beberapa bulan ini siltap tak kunjung cair. Jika tak kunjung cair, kami akan melaporkan masalah ini kepada pembina Apdesi Halut, yakni Kapolres Halut, Kejari Halut, dan Ketua DPRD Halut,” tegasnya.
Menanggapi itu, Kabid Pendapatan BPKAD Halut Oscar Mene menjelaskan bahwa anggaran siltap tetap dicairkan, tetapi menunggu proses dan sesuai dengan sistem yang ada. “Kami tetap membayar siltap di desa, hanya saja masih menunggu waktu karena proses pencairannya berbeda dengan tahun kemarin,” katanya pada perwakilan Apdesi.
Oscar pun belum bisa memastikan kapan pencairan bisa dilakukan. Apalagi, lanjutnya, pekan ini mungkin belum bisa karena kendala sistem. “Yang menjadi tuntutan Apdesi adalah anggaran di tahun 2020, bukan di tahun 2021. Karena itu, butuh waktu untuk pencairannya,” pungkasnya.(cw/fir)