HARIANHALMAHERA.COM–Warga Kota Ternate akhirnya punya pemimpin baru. Ya pagi tadi, pukul 10.00, Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) secara resmi melantik M Tauhid Soleman dan Jasri Usman (TULUS) sebagai wali kota dan wakil wali kota (wawali) Ternate.
Mengacu pada Undang-ndang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, masa jabatan TULUS sebagai orang nomor satu dan dua di Kota Ternate itu berakhir sampai 2024.
Sore kemarin, didampingi istri masing-masing, keduanya pun mengikuti gladi resik yang dipusatkan di Aula Nuku Lantai II Kantor Gubernur di Sofifi, Lokasi yang akan menjadi tempat pelantikan hari ini.
Plt Kepala Biro Humas Protokoler Kerja sama dan Koumunikasi Publik Rahwan A Kuamba mengetakan, pelantikan TULUS yang dirangkai dengan pelantikan ketua TP PPK Ternate itu akan digelar secara terbatas dan mengikuti prokokol kesehatan (prokes). “Tamu yang hadir di ruang pelantikan dibatasi, hanya dihadiri Forkopimda saja,” tegasnya.
Usai melantik, AGK kemudian melanjutkan agenda mengikuti Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah (Otda) secara virtual. ”acara HUT dihadiri oleh pak Wakil Presiden,” singkatnya.
Publik Kota Ternate berharap, setelah dilantik kedua pasangan yang terpilih di Pilwako 2020 kemarin langsung bica bekerja tidak lagi berleha-leha. Sebab, banyak persoalan di Kota yang harus segera diselesaikan. Mulai dari urusan birokrasi, pengelolaan keuangan hingga pelayanan publik.
Di sektor pelayanan publik misalnya, masalah pelayanan air bersih dianggap salah satu urusan yang urgen harus segera dibenahi. “Air bersih ini harus jadi prioritas karena ini menyangkut kebutuhan hidup orang banyak yang sampai sekarang tak kunjung selesai,” pinta Marwan, salah satu warga Kota.
Sebagai mantan pekabat yang pernah menduduki jabatan strategis di Pemkot Ternate mulai dari Karis Pemkot hingga Sekkot Ternate. Tauhid juga harus segera membersekan persoalan keuangan yang kini tengah mengalami krisis akibat refocusing APBD.
Namun, sebagian kalangan menilai, tugas berat yang harus diselesaikan TULUS saat ini yakni merangkul warga Kota yang terbelah pada Pilkwako. (lfa/pur).
