Ternate

Proyek Pasar Sabi-Sabi Terancam Tak Tuntas

×

Proyek Pasar Sabi-Sabi Terancam Tak Tuntas

Sebarkan artikel ini
Proyek pasar Sabi-Sabi

HARIANHALMAHERA.COM–Kekhawatiran DPRD Kota Ternate akan terganggungnya kinerja terutama bagi pimpinan OPD yang mencalonkan diri di Pilwako 2020 mulai menunjukan tanda-tanda.

Salah satunya program kerja di Dinas Perindustrian dan Perdaangan (Disperigdang) Ternate
berupa proyek lanjutan pasar Sabi-Sabi di depan terminal Gamalama.

Proyek yang menelan tahun ini menghabiskan anggaran Rp 1,7 Miliar itu terancam tidak tuntas pada tahun ini sebagaimana sesuai kontrak kerja. Sementara tahun anggaran tinggal dua bulan lagi.

Kadisperindag Nuryadin Ranchman mengakui pekerjaan di lapangan memang sedikit
terhambat. Namun. Kendala yang muncul lebih ke masalah teknis. Dimana, adanya sejumlah pedagang masi beraktifitas di lantai selain itu ada pekerjaan bersamaan di sisi utara yang membuat pekerjaan di lantai II berjalan lamban.

“Tapi kemarin saya sudah turun saya minta waktu sampai 20 Oktober pekerjaan yang sisa
pengecoran di luar sudah selesai supaya 25 Oktober kita sudah menggeser pedagang di dalam sehingga pekerjaan si sisi utara dan selatan bisa berjalan,” kata Nuryadin, Rabu (16/10).

Sementara untuk pemasangan atap bakal calon wali kota ini menargetkan akhir bulan ini sudah dilakukan. Sedangkan pada November, pekerjaan masuk pada finishing. “Desember pekerjaan sudah harus selesai 100 persen sesuai kontrak,” ucapnya.

Diakui, dengan anggaran yang disetujui sebesar Rp 1,7 miliar dari total 2,5 Miliar yang
diusulkan untuk perubahan bagian atas pasar, tidak mencukupi untuk sisa pekerjaan yang ada.

Beberapa bagian bangunan yang belum dikerjakan tahun ini yakni pemasangan pipa instalasi air serta pembangunan dua tangga penghubung, “Jadi mungkin pekerjaan sisa nanti torang anggarkan di tahun 2020. Tapi tahu ini pembangunan pasar sabi-sabi sudah bisa difungsikan,” ucapnya.

Setelah difungsikan, pedagang yang akan menempati lantai satu pasar tersebut adalah
pedagang pakain dan campuran, sementara di lantai dua diperuntukan untuk pedagan ponsel, Kap Salon, Playstation dan pangkas rambut. “Mereka adalah pedagang lama dipindahkan sementara di tempat lain, para pedagang itulah menempat lantai dua,” tukasnya.(lfa/pur).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *