HARIANHALMAHERA.COM–Dualisme kepengurusan partai politik (Parpol) di Kabupaten Halmahera Utara kembali terjadi. Kali ini giliran Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Halut disebut-sebut telah pecah dua pengurus, yaitu Gerindra versi Adhan Alim dan versi Arifin Abdul Rahim.
Dualisme partai Gerindra ini disebut secara plin-plan oleh Ketua OKK DPC Gerindra Halut, Habib Pono. Kepada awak media, Habib pun mengatakan bahwa dualisme status kepengurusan DPC Gerindra Halut sebenarnya hanya isu murahan yang dimainkan oleh oknum tertentu, sebab sampai saat ini Gerindra Halut tidak pernah bergejolak dan belum ada perubahan pengurus, dimana ketuanya masih Arifin Abdul Rahim.
“Gerindra Halut dua versi, yaitu versi Adhan Alim dan Arifin Abdul Rahim hanya isu saja,”katanya, senin (28/2).
Kalau pun terjadi dualisme yang salah satunya versi Adhan Alim menurutnya, dapat dipastikan bahwa kaders Gerindra Halut akan menolak keras, sebab Gerindra tidak pantas dipimpin oleh sosok mantan narapidana (Napi) atau terjerat kasus hukum berat.”kalau iya dia (Adhan Alim) ketua Gerindra maka saya pastikan kaders akan menolak keras, karena sosok pemimpin partai Gerindra tidak pantas di pegang oleh napi,”tandasnya.
Disisi lain lanjutnya, Adhan Alim bukan kaders partai Gerindra sehingga wajar kalau ditolak kader murni Gerindra.”Saya juga heran dengan isu beredar bahwa Adhan Alim pasang badan sebagai ketua DPC Gerindra Halut, padahal SK soal kepengurusan partai pun belum ada,”ujarnya.(tr-05)
