Maluku UtaraPolitik

BANTENG LAWAN 5 PETAHANA

×

BANTENG LAWAN 5 PETAHANA

Sebarkan artikel ini
Asrul Rasyid Ichsan (Foto : MP)

HARIANHALMAHERA.COM–Target PDI-Perjuangan untuk memenangkan Pilkada serentak di separo dari delapan daerah di Maluku Utara (Malut) bakal sulit terwujud. Sebab, dari tujuh bakal calon dari kalangan petahana yang akan bertarung di Pilkada (minus kota ternate), hanya dua yang diusung partai berlambang moncong putih ini.

Yakni, Danny Missy yang berpasangan dengan Imran Lolory di Pilkada Halmahera Barat (Halbar), dan pasangan Ali Ibrahim-Muhammad Sinen (AMAN) di Pilwakot Tidore Kepulauan (Tikep).

Lima balon petahana lainnya bakal menjadi lawan banteng yakni Frans Maneri-Muchlis Tapi Tapi di Pilkada Halut, Hendrata Thes-Umar Umabaihi di Kepulauan Sula, Bahrain Kasuba yang berpasangan dengan Luthfi Mahmud di Pilkada Halsel, Aliong Mus-Ramli di Pilkada Taliabu, termasuk di Pilkada Halmahera Timur (Haltim) melawan  Muhdin Ma’bud- Anjas Taher (DIA).

Untuk melawan petahana Halsel, PDIP mengusung Usman Sidik-Hasan Ali Bassam Kasuba, di Halut PDIP mengusung Joel Wogono-Said Bajak, untuk menantang FM-Mantap, kemudian di Taliabu ada pasangan Muhaimin Syarif-Syafruddin Mohalisi yang akan melawan Aliong-Ramli, dan untuk menghadang langkah petahana di Pilkada Sula, PDIP mengusung Fifian Adeningsi Mus-M.Saleh Marasabessy.

Kemarin, tergabung bersama 75 bapaslon, kelima jagoan PDIP di Malut itu termasuk di dalamnya pasangan Danny-Imran, resmi menerima rekomendasi partai yang dibacakan secara simbolis oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani di Jakarta.

Sementara untuk Haltim sendiri, perbutan rekom PDI-Perjuangan memang masih alot. Buktinya, Haltim tidak masuk dalam daftar 75 daerah yang menerima rekomendasi dari PDIP tahap III itu.

Namun begitu, dipastikan PDI-P tidak akan berkoalisi dengan pertahana. Sebab, dua nama bapaslon yang diajukan ke DPP tidak ada nama pertahana. Kedua bapaslon itu masing-masing Thaib Jalaluddin-Noverius Bulango dan Moh. Abdu Nasar-Aziz Azarat.

Sekretaris DPD PDI-P Malut Asrul Rasyid Ichsan yang dikonfirmasi tidak menjelaskan alasan partai belum dikeluarkannya rekom untuk Bapaslon di Pilkada Haltim. Dia mengaku, usulan DPD itu masih dalam proses di DPP.

Rekom dalam bentuk B1.KWK untuk Bapaslon Haltim lanjut Asrul, nantinya akan diumumkan bersamaan dengan daerah sisa pada tahap akhir yang direncanakan berlangsung pada bulan ini. “Kalau bukan pada minggu ketiga, mungkin akhir Agustus,” singkatanya.

Dari kelima daerah yang diikuti Petahana itu, berkaca dari Pilkada sebelumnya, banteng sepertinya cukup berat untuk mememangkan pertarungan setidaknya di tiga empat daerah yakni Halut, Kepsul, Halsel dan Taliabu.

Di Halut, jaoan PDIP tak pernah menang di sepanjang perhelatan Pilkada. Pada Pilkada edisi 2015, jagoan PDIP Kasman Ahmad-Imanuel Lalonto kalah dari FM -Mantap.

Begitu juga di Sula. M.Saleh Marasabessy yang kala itu diusung PDIP berpasangan dengan Rusmin latara di Pilkada 2015, pun tumbang dari Hendrata.

Di Pulau Taliabu, PDIP yang bersama Nasdem mengusung adik kandung Ahmad Hidayat Mus (AHM), Zainal Mus berpasangan dengan Arifin H. Abd. Majid kalah telak dari Aliong-Ramli.

Lalu bagaimana dengan Halsel? Meski di Pilkada edisi 2015, Amin Ahmad- Jaya Lamusu yang diusung PDIP bersama PKPI dan PKB tumbang dari pasangan Bahrain-Iswan, namun di Pilkada tahun ini peluang PDIP untuk menumbangkan petahana bisa dibilang masih fifty-fifty.

Mengingat, pertarungan Pilkada edisi ini melibatkan duo Kasuba, dimana salah satunya diusung PDI-P yakni Hasan Ali Bassam Kasuba. Anak dari mantan Bupati Halsel dua periode, Muhammad Kasuba itu berpasangan dengan Usman Sidik.

Seperti di Kota Tikep, di Halsel, PDI-P tidak sendiri melawan petahana, Usman-Bassam juga ikut didukung Partai Golkar. Selain di Tikep dan Halsel, koalisi dua partai besar ini untuk melawan petahan juga berpotensi terjadi Pilkada Kepsul. (pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *