HARIANHALMAHERA.COM–PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) tidak mau setengah-tengah mengambil langkah pencegahan ancaman munculnya klaster baru seiring ditemukannya belasan PNS di Bappeda positif Covid-19.
Karena itu, untuk kepentingan tracking, kewajiban untuk melakukan swab test sebagaimana yang dihimbau oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui suratnya pun tidak hanya berlaku kepada semua PNS di Bappeda, namun juga kepada seluruh PNS di Pemprov yang jumlahnya mencapai 4 ribuan orang.
Sekprov Malut Samsuddin A Kadir mengatakan, munculnya 12 kasus positif baru di Bappeda itu memang tak lepas dari pengabaian dari surat edaran Gubernur yang meminta agar sistem kerja PNS di SKPD di lakukan dengan sistem shift yakni ada yang Work From Home (WFH) dan ada yang work from office (WFO)
Dimana, ada sebagian SKPD yang justeru mewajibkan seluruh PNS berkantor. Kondisi ini pun memicu terjadinya kerumuman PNS. “Seperti dinas perikanan, pertanian. Karena kejadian ini dinas pertanian juga ada dua PNS yang sakit tapi belum tau hasilnya sehingga itu rapid antigen sudah positif sehingga mereka sudah mengurangi aktifitas kantor,” katanya.
Dengan munculnya kasus ini, dia pun mewanti-wanti pimpinan OPD untuk mematuhi edaran sistem kerja shift ini. Tidak hanya itu, dia juga telah menyampaikan ke seluruh SKPD untuk menindaklanjuti surat Kadinkes tersebut.
Dia belum bisa memastikan kapan swab PCR massal ini dilaksanakan. Mengingat jumlah PNS yang akan diwab cukup banyak sementara alat yang tersedia masih kurang, olehnya Dinkes pun tengah mengajukan permintaan anggaran. “Mudah-mudahan secepatnya APBD ok supaya bisa keluarkan anggaran untuk pengadaan reagen untuk seluruh PNS. Kalau swab dalam rangka tracking itu gratis. itu program dan memang kita sudah rancang,” katanya
Karena masih dalam proses pemesanan, maka reagen yang ada saat ini diutamakan untuk seluruh pegawai Bappeda dan Dinas Pertanian (Distan). “Kalau barangnya sudah dapat, Saya minta segera diatur jadwalnya untuk segera di swab,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Malut Salmin Janidi yang dikonfirmasi mengatakan, seluruh pegawainya yang berjumlah 72 orang baik itu PNS maupun PTT sudah melakukan Swab di RSUD dr Chasan Bosoirie (CB) Ternate. Senin kemarin, dilakukan swab terakhir kepada 20 orang staf dan pegawai. “Semoga aman- aman saja,” katanya seraya menyarankan hasil swab ditanyakan ke pihak RSUD.
Dia juga mengatakan, 12 PNS yang dinyatakan positif Covid semuanya melakukan isolasi mandiri di rumah lantaran tidak menunjukan gejala.
Sementara Kadinkes Malut dr Idhar Sidi Umar mengatakan pemesangan kebutuhan reagen untuk swab massal kepada seluruh ASN Malut masih dihitung.
Idhar juga mengaku pengiriman Vaksin Sonivac tahap kedua oleh PT Bio Farma untuk Malut sebanyak 12.960 dosis sudah di Malut. “Tahap dua sasarannya masih untuk nakes,” katanya
Laporan yang diterima Dinkes, per 24 januari jumlah nakes yang telah divaksin pada tahap pertama sebanyak 259 orang yang tersebar di Kota Ternate dan Tidore Kepulauan (Tikep). (lfa/pur)