Maluku UtaraPemprov

Pemprov Tunggu Rumusan Simposium FP2TPKI

×

Pemprov Tunggu Rumusan Simposium FP2TPKI

Sebarkan artikel ini
Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba (Foto : Posko malut)

HARIANHALMAHERA.COM–Sebagai Provinsi kepulauan yang memiliki potensi sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah, sektor tersebut harus berdaya saing dan inklusif untuk mensejahterakan rakyat, khususnya di era industri 4.0.

Hal ini disampaikan Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) saat membuka Simposium Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan (FP2TPKI) dan seminar ke III di Sahid Bela Ternate, (17/5)

AGK menyebut dalam setahun, pengelolaan perikanan dan kelautan di Malut mampu mencapai 1,4 juta ton. Pada tahun 2021, perikanan tangkap di Malut mencapai 350 ribu ton sedangkan perikanan budidaya mencapai 210 ribu ton.

“Nilai ekspor perikanan pada tahun 2021 Maluku Utara mencapai USD 3.203 juta. Ini membuktikan bahwa potensi perikanan di Maluku Utara sangat melimpah,” katanya.

Sebagai instutusi yang merupakan solusi untuk menyelesaikan persoalan kulaitas SDM serta pengembangan riset untuk diterapkan di sektor kelautan dan perikanan, AGK menilai peran perguruan tinggi sangatlah penting. “Karena itu saya sangat mengapresiasi pelaksanaan simposium forum pimpinan perguruan tinggi perikanan dan kelautan pada hari ini,” katanya.

Ia berharap, sinergitas ini akan selalu terbangun untuk mewujudkan optimalisasi pendayagunaan potensi kelautan dan perikanan yang kita miliki melalui inovasi teknologi industri 4.0 berbasis pelestarian sumber daya lingkungan.

“Forum ini harus berperan mendorong transformasi struktural sektor perikanan dan kelautan yang berdaya saing, mensejahterakan, inklusif dan berkelanjutan”,Tandasnya

Wakil Rektor I Unkhair Hasan Hamid mengatakan implementasi dan optimalisasi pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan perlu mendapat perhatian khusus agar menjadi tumpuan masa depan dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Agar pembangunan kelautan dan perikanan dapat memberikaan manfaat yang optimal bagi kesejahteraan masyarakat maka dilakukan secara terpadu dan terintegerasi,” harapnya

Ketua panitia FP2TPK M. Janib Ahmad mengatakan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unkhair Ternate bersama-sama dengan 332 peneliti di Dunia membahas satu isu penting yang tengah mengeregoti dunia yakni perubahan iklim.

Karena perubahan iklim sangat berimplikasi terhadap dua hal penting yakni krisis energi dan krisis pangan.  “Untuk itu kami membasa isu ini kami elaborasi dalam tiga kegiatan yaitu dialog nasional dalam memperkuat kebijakan peikanan dan kelautan indonesia, internasional confrence dan nasional confrence yang diikuti secara virtual oleh 200 peserta di seluruh dunia dan di hadiri Profesor, Doktor dan ahli,” katanya.

Wakil Ketua FP2TPKI Dr Ersy Yuika Sari, menuturkan FP2TPKI sangat komitmen untuk mendukung kebijakan nasional dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan, sehat dan kaya dalam konsisten mensejahterakan masyarakat.

“Mudah-mudahan kegiatan pada hari ini dapat memberikan masukan karena dengan hadirnya Bapak Gubernur sehingga Maluku Utara masih menjadi Provinsi yang paling bahagia dan bisa menular bagi teman-teman FP2PTKI lainnya”.

Di tempat yang sama kepala DKP Malut Abdullah Assagaf mengatakan, simposium yang ini nantinya melahirkan satu rumusan yang nanti diimplementasi DKP seluruh Indonesia berakitan dengan kebutuhan masing- masing daerah termasuk di Malut. “Kita tunggu rumusannya saja untuk Maluku Utara apa yang kita buat semua itu dari hasil rumusan mereka”,jelasnya.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *