HARIANHALMAHERA.COM–Dengan dicairkannya anggaran tahap dua oleh PT SMI (Sarana multi Infrastruktur), Dinas PUPR Malut pun meminta para rekanan yang mengerjakan proyek jalan dan jembatan yang bersumber dari dana pinjaman, segera menyelesaikan sisa pekerjaan.
Ada delapan pekerjaan yang sampai saat ini progresnya baru mencapai 70-80 persen. Sedangkan tiga paket pekerjaan sudah 100 persen tuntas, yakni jalan Saketa-Dehepodo, jalan Bahar Andili Sofifi dan pembangunan lanjutan jembatan Kali Oba II.
Kadis PUPR Malut Saifuddin Djuba melalui Kabid Bina Marga, Daud Ismail mengakui pekerjaan sejumlah proyek Multiyears (MY) ini sempat stagnan karena kondisi keuangan pihak rekanan.
”Memang pencairan dana dari SMI yang sedikit terkendala dengan sejumlah persyaratan, berdampak pada progres pekerjaan yang sempat terhenti, karena kondisi keuangan masing-masing pihak ketiga,”ujarnya.
Namun, dengan dicairkannya anggaran tahap kedua sebesar Rp 114 miliar, tidak ada alasan lagi pihak ketiga untuk tidak menyelesaikan sisa pekerjaan-pekerjaan sebelum selesai masa kontrak. “Karena batas perjanjian kerjasama antara Pemerintah dengan pihak SMI hanya sampai November 2022, untuk itu sebelum November pekerjaan sudah selesai,” harapnya.
Lanjut Daud, pihak SMI juga telah memberikan sinyal pada pemerintah, jika paket proyek pekerjaan yang sudah capai 100 persen sudah dapat diajukan pencairan tahap ketiga.
Untuk itu dihimbau pada Kontraktor agar secepatnya tuntaskan sisa pekerjaan-pekerjaan.”karena batas perjanjian kontrak kerjasama sampai November 2022, maka pihak SMI menyampaikan pada kita, pekerjaan yang sudah selesai atau 100 persen sudah bisa ajukan Pencairan tahap ketiga,”ungkapnya.
Untuk memastikan pekerjaan delapan paket proyek MY selesai berdasarkan kontrak pekerjaan,, dalam waktu dekat Kadis PUPR Malut Saifuddin Djuba akan turun ke lokasi.”Dalam waktu dekat Kadis akan turun ke masingmasing lokasi pekerjaan, untuk mengecek langsung progres pekerjaan,” tukas Daud. (lfa/pur)
