HARIANHALMAHERA.COM–Kesepakatan damai yang dibuat antara Dewan Direksi dan perwakilan karyawan Perumda Ake Gaale yang dimediasi Kapolres Ternate pekan lalu, ternyata belum sepenuhnya diterima oleh para karyawan.
Buktinya, Senin (5/12) pagi, para karyawan Perumda justru memilih menggelar apel di pusat operasi Perumda di Kelurahan Tabahawa Kecamatan Ternate Tengah.
Kepala Seksi (Kasie) Hubungan Langganan Syarif Hodu, mengatakan, untuk saat ini, mereka masih berkantor di Tabahawa sambil menunggu janji Wali Kota Ternate.
“Janji Walikota semua kembali dari nol. Ternyata diam diam ada Perwali yang baru masih berpihak pada Direksi. Dimana gaji direksi hanya diturunkan menjadi 3,75 persen dari gaji tertinggi karyawan,” ujarnya.
Padahal, jika mengacu Permendagri Nomor 2/2007, gaji direksi hanya dapat dinaikan sebesar 2,5 persen dari gaji tertinggi karyawan. Jadi tuntutan para karyawan sampai saat ini belum diakomodir oleh pemerintah kota Ternate,” terangnya.
Ia mengaku, ketika temui Sekkot, menurutnya menunggu hasil audit baru ada keputusan. Ternyata keluarnya Peraturan Walikota Ternate yang baru masih berpihak ke Direksi..
Dia mengaku, perusahaan saat ini lagi sakit berat, bila terus dipertahankan dengan direksi yang ada sekarang ini, maka BUMD Pemkot itu akan hancur.
“Agar perusahaan tetap eksis, maka satu satu jalan hanya direksi dicopot. Sekalipun tanpa direksi, perusahaan tetap jalan melayani para pelanggan. tidak ada indikasi sedikitpun untuk menghambat pelayanan air bersih terhadap masyarakat, karena gaji yang kami terima dari hasil pelanggan,” terangnya.
Syarif memastikan meski mereka berkantor di Tabawaha, namun pelayanan kepada pelanggan dan pengaduan tetap dilayani melalui kantor Perumda di Kelurahan Sangaji.(par/pur)
