Ternate

Pangkalan MITA Subsidi Milik Oknum Polisi di Ternate Diduga Jual Melebihi HET

×

Pangkalan MITA Subsidi Milik Oknum Polisi di Ternate Diduga Jual Melebihi HET

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Stok minyak Tanah (Foto : KabarTimur)

HARIANHALMAHERA.COM– Pangkalan BBM subsidi jenis minyak tanah (MITA) diduga milik oknum polisi pangkat Komisar besar (Kombes), yang terletak di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate telah diresahkan warga sekitar. Pasalnya, harga minyak yang dijual diduga lebih mahal, yaitu Rp 5000/ liter dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan hanya Rp 4000/liter.

Dugaan penjualan MITA subsidi langgar HET oleh pangkalan milik oknum polisi itu terbongkar setelah diadukan ke salah satu anggota DPRD Kota Ternate, sehingga dilakukan Inspeksi ke lapangan dan mengumpulkan keterangan ke Bagian Ekonomi Setda Kota Ternate. Padahal HET MITA sendiri oleh pemerintah Kota (Pemkot) Ternate hanya ditetapkan Rp 4000/liter sebagaiman berdasarkan SK Walikota Ternate Nomor 83/I.4/KT/2023.

Beberapa waktu pun mengaku bahwa terkadang warga yang terdaftar pembeli MITA belum sempat membeli maka akan dialihkan ke orang lain menggunakan nama orang yang terdaftar dengan harga yang berbeda.

“Kalau kita yang namanya terdaftar lalu tidak membeli, maka dialihkan ke orang lain dengan menggunakan nama kita, dengan harga HET 4000 rupiah, tapi kalau tambahan itu harga sudah menjadi 5000 rupiah,”aku sejumlah warga.

Sementara agen PT. Mitamal Utara, Denny, bahwa pangkalan MITA Winneke L.R di Kelurahan Gambesi itu memang milik istri oknum perwira polisi berpangkat Kombes yang saat ini bertugas di Mabes Polri. Hanya saja, dalam kepengurusannya, oknum perwira polisi ini lebih aktif. “Betul biasanya suami yang aktif (oknum perwira), tetapi pangkalan pakai nama istrinya,”ungkapnya.

Sementara informasi yang dihimpun lebih lanjut, ternyata kuota BBM subsidi jenis MITA yang masuk ke pangkalan Winneke L.R, sebanyak 8000 liter atau 8 ton yang disalurkan melalui agen PT. Mitamal Utara. Namun, ada indikasi disalahkan sisanya, sebab dari 8 ton tersebut hanya diberikan pada warga yang terdaftar sebanyak 579 jiwa dengan asumsi per jiwa 5 liter. Jika jumlah jiwa tersebut dikalikan per liter tentunya kuota MITA subsidi masih tersisa 5.105 liter.(par)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *