Halut

Banteng Tumbang Lagi di Halut

×

Banteng Tumbang Lagi di Halut

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI Pilkada Halut 2020.

HARIANHALMAHERA.COM–Pilkada Halmaera Utara (Halut) sepertinya masih belum berjodoh dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Buktinya, sepanjang perhelatan pemilihan bupati dan wakil Bupati (wabup) di Halut, Partai berlambang moncong putih PDI-P selalu tumbang, termasuk di Pilkada 2020.

Berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDI-P hampir dipastikan gagal mengantarkan jagoannya Joel B Wagono-Said Bajak (JOS) sebagai Bupati dan Wabup Halut.

Ini setelah paslon nomor urut dua itu gagal meraih suara signifikan di pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Susulan (PSS) kemarin. Alih-alih menutupi defisit 211 suara milik paslon nomor urut 1 Frans Manery-Muhlis Tapi Tapi (FM-Mantap), suara yang didulang JOS di PSU dan PSS pun masih dibawah jumlah suara FM-Mantap.

Dari hasil perhitungan suara di lima TPS, (minus TPS 01 Desa Supu Kecamatan Loloda Utara), JOS meraup 651 suara, kalah 44 suara dari FM-Mantap yang mendulang 695 suara. (lengkapanya lihat grafis).

Jumlah ini belum diakumulasikan dengan saldo tabungan suara yang dipunya FM-Mantap sebanyak 211 suara. Maka secara akumulasi petahana unggul 255 suara.

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi yang disampaikan kubu JOS terkait hasil PSU ini. Ketua Tim penenaganan JOS, Yusril Bailusi yang dikonfirmasi malam tadi tidak memberikan respon.

Sementara, Cabup Halut nomor urut 1 Frans Maneri yang dikonfirmasi mengaku sangat menghormati proses PSU. Karena itu, mantan Bupati Halut itu belum bisa memberikan keterangan panjang lebar terkait hasil PSU hingga seluruh tahapan PSU selesai.

“Masih ada beberapa tahapan. Mohon maaf, saya belum bisa memberikan komentar. Mari sama-sama kita hormati tahapan ini. Tunggu pleno KPU selesai,” singkat Frans.

Sementara itu, KPU Halut sendiri memutuskan mengambil alih proses perhitungan suara di TPS 1 Desa Supu. Langkah ini dilakukan KPU menyusul adanya rekomendasi BAwaslu seiring terjadinya kericuhan pada saat perhitungan suara berlangsung di TPS.

Belum diketahui pasti kronologi insiden di TPS itu. Informasi yang didapat persitiwa ini dilakukan sejumlah oknum Tim Paslon nomor urut 2 yang tidak menerima kekalahan.

Mereka pun menerobos masuk ke area TPS yang sementara tengah dilakukan perhitungan suara sambuil merobek plano rakapitulasi perhitungan suara yang ditempel di papan. Akibat insiden itu, sebanyak 77 surat suara tercoblos yang masih berada di dalam kotak suara tidak sempat dihitung.

Meski begitu, berdasarkan formulir plano yang sempat disobek menujukan perolehan suara sementara di TPS itu paslon petahana meraih 179 suara, unggul 74 suara dari paslon JOS yang meraih 105 suara. Sebagaimana diketahui DPT TPS 1 Desa Supu sebanyak 442 pemilih.

Ketua KPU Halut, Muhammad Rizal yang dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi jelas terkait insiden TPS 1 Desa Supu itu, karena sulitnya akses komunukasi. ”Kami baru dapat informasi sepintas saja bahwa ada masalah tapi informasi jelas dan detailnya belum, karena wilayah Loloda Utara, terutama Desa Supu) belum ada signal sehingga sulit update perkembangan  secara cepat,” katanya, rabu (28/4).

Dia menuturkan, berdasarkan monitoring, insiden hanya di TPS 1 Supu, lima TPS lainnya berlangsung aman, damai dan tertib hingga usai perintungan suara. ”Kalau di TPS lain seperti Desa Rawajaya, Tetewang dan PSS di TPS PT NHM berjalan normal dan aman,”ujarnya.

Sementara, Komisioner KPU Halut, Sefriando Bitakono membenarkan bahwa perhitungan suara lanjutan atas 77 surat suara tercoblos di alam kotak suara diambil alih KPU.  Pengambilalihan ini berdasarkan rekomendasi Bawaslu Halut. “Karena sudah tidak aman untuk dilakukan perhitungan suara di TPS, maka akan dilakukan perhitungan di KPU Kabupaten,” terangnya.

Terpisah Ketua Bawaslu Halut Rafli Kamaludin juga belum bisa memberika keterangan karena sampai sejauh ini anggotanya yang berada di Supu tidak bisa di hunggi.

“Saat ini informasi yang saya dapatkan buka dari anggota saya tetapi dari masyarakat, sehingga saya belum bisa memberikan keterang. Kami masih menunggu informasi dari anggota Bawaslu yang saat ini bertugas di sana” singkat Rafli. (dit/cw/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *