HalutPeristiwa

Napoleon Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri

×

Napoleon Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
LAGI GANTUNG DIRI: Tim identifikasi Polres Halut saat melakukan olah TKP di tempat kejadian.(foto: istimewa)

HARIANHALMAHERA.COM— Daftar kasus gantung diri di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) tambah panjang. Menyusul kasus terbaru yang terjadi di Desa Wari, Kecamatan Tobelo Utara, tadi malam sekira Pukul 23.05 WIT. Korbannya warga bernama Napoleon Pedu (61).

Kasus tersebut langsung menyita perhatian Polres Halut. Saat mendapat informasi personil langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dipimpin KBO Reskrim Polres Halut Ipda Muhammad Kurniawan, saat tiba tim langsung melakukan olah TKP bersama dengan tim identifikasi Polres Halut.

Dari hasil pemeriksaan, korban Napoleon berdasarkan keterangan pihak keluarga sudah beberapa kali ingin bunuh diri. Namun, berhasil dicegah oleh istri korban dan keluarganya. Kejadian pada Jumat (21/5) itu, tidak berhasil dicegah.

Istri korban Yuningsi Dawile kepada polisi mengatakan, sekira Pukul 18.30 WIT, dirinya baru saja tiba di rumah usai berbelanja di pasar. Saat itu suaminya bersama Rinto dan Arlan sedang memasang keramik lantai. Yuningsi pun spontan menegur karena mereka mengonsumsi minuman keras (miras) saat kerja.

Sekira pukul 21,00 WIT, Yuningsi mengaku beristirahat. Namun pada Pukul 23.00 WIT, dia kaget dan terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keras yang dating dari bagian dapur.

“Saya langsung bergegas menuju sumber suara (dapur) untuk memeriksa apa yang terjadi. Saya kaget dan langsung histeris saat melihat suami saya dalam keadaan tidak sadarkan diri tergantung dengan seutas tali. Saya pun memanggil anak saya untuk melihat kondisi korban yang masih dalam posisi tergantung,” terangnya.

“Saya saat itu sedang tidur. Saya terbangun dan mendengar ibu menangis. Dalam tagisan ibu berkata bahwa ayahnya (korban) sudah meninggal dan tidak bernyawa lagi. Saya langsung berlari menuju dapur dan melihat ayah. Saya pegang nadi korban, sudah tidak berdenyut lagi. Saya lantas memberitahukan kepada ibu. Setelah itu, saya langsung memanggil keluarga lain,” tambah Meidu Pedu, anak korban.

Usai proses olah TKP, Ipda Muhammad Kurniawan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk menindak lanjuti kasus tersebut. Namun keluarga korban menganggap kejadian tersebut merupakan murni kasus gantung diri dan tidak akan melakukan upaya hukum.

“Setelah dilakukan penolakan untuk tindak lanjut, keluarga kemudian membuat surat pernyataan penolakan untuk di autopsi,” kata Kurniawan melalui Kasubag Humas Polres Halut AKP Mansur Basing.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *