HARIANHALMAHERA.COM– Proyek penataan kawasan pekuburan di Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat (Galbar), Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terkesan mubazir. Sebab, proyek yang dikerjakan oleh perusahan CV. Garolaha Utama sejak 29 Maret 2023 itu ternyata tak kunjung dilanjutkan hingga tuntas.
Proyek yang diketahui bersumber dari APBD Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan nomor kontraknya 600.640.SPK DPUPR-MU/APBD PPK-CK/III/2023 dan anggarannya sebesar Rp 165.000 juta itu, sedianya tuntas 90 hari kalender sejak dimulai pada 29 Maret 2023. Namun, hingga saat ini tidak selesai dikerjakan.
Salah satu pekerja pun mengaku bahwa pekerjaan pagar kuburan tersebut sudah tidak jalan mulai pada bulan Juni 2023 setelah sebelumnya diselesaikan pekerjaan fondasi dan tiangnya.
“Pihak kontraktor beralasan bahwa anggaran belum cair sehingga pekerjaan tidak dilanjutkan lagi,”katanya, minggu (30/7).
Tak hanya masalah pekerjaan lanjutnya, upah buruh pun belum dibayarkan sejak dimulai pekerjaan sampai terhentinya proyek ini.
“Iya, upah kami belum dibayar,”singkatnya.
Terpisah Kepala Desa Ngidiho, Kamal Abdullah, membenarkan soal terhentinya pekerjaan proyek tersebut hingga belum dibayarnya upah buruh, namun Pemdes sendiri belum mengetahui sebab-musabab terhentinya pekerjaan proyek tersebut, padahal progresnya awlanya terbilang cepat dan disisi lain kehadiran proyek ini dibutuhkan.
“Pekerjaan sementara ini sudah tidak berjalan lagi, kami juga belum tau kendalanya apa sehingga pekerjaan disetop alias mangkrak,”tandasnya.(sal)