Maluku UtaraPemprov

WASWAS MENUJU STQ

×

WASWAS MENUJU STQ

Sebarkan artikel ini
Kuntu Daud (Foto : Kumparan)

HARIANHALMAHERA.COM–Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Seleksi Tilwatil Quran (STQ) ke XX tingkat Nasional yang akan berlangsung di Sofifi, 16 Oktober, Maluku Utara (Malut) kini menjadi perhatian publik di tanah air. Karenanya, STQ ini menjadi pertaruhan nama baik Malut. Apakah kita bisa membuktikan diri mampu melaksanakan iven berskala nasional atau tidak.

Meski pemerintah provinsi (Pemprov) Malut dan panitia STQ tingkat derah mengaku optimis bisa menyanggupi menyediakan kebutuhan serta prasana dan prasana STQ, namun optimsie itu justeru bertolak belakang dengan temuan DPRD Provinsi di lapangan.

Dengan waktu yang terisa satu bulan lebih menuju hari H pembukaan, kesiapan sarana prasarana hingga kini justeru banyak yang masih belum beres.  Temuan ini pun membuat Dewan Provinsi (Deprov) pesimis bahwa kesiapan sarpas (sarana prasarana) bisa selesai sebelum pembukaan STQ

Ketua Deprov Kuntu Daud usai meninjau seluruh lokasi kesiapan STQ menilai banyak sarpas yang blum beres. Mulai dari perlengkapan dan kebutuhan di perumahan ASN mulai dari air, listrik. Kemudian pelabuhan penyebrangan.

Belum lagi hunian bagi tamu dan undangan seperti hotel, dan penginapan yang hingga kini belum diketahui berapa banyak yang dipakai. “Kemudian memenuhi standar atau tidak. Sudah rapat dengan pemilik hotel atay belum. Dan masih banyak lagi,” katanya, Minggu (29/8).

Politisi PDI-Perjuangan menilai banyakanya siapan yang belum beres ini karena pemprov selama ini hanya fokus pada pembangunan masjid raya Sofifi. “Itu saja sudah kewalahan. Itu baru satu item, masih banyak lagi yang belum dikerjakan,” katanya

Disamping itu, Kuntu juga melihat tidak ada dukungan penuh dari hampir semua Oragnisasi Perangkat Daerah (OPD). Jika seluruh OPD bergerak dan kerja bergotong royong, dia yakin semua akan berse dengan cepat. “Memang dong (OPD, red) Tara kerja. Selama ini ada ego masing – masing OPD sehingga agak sulit,” akuinya.

Karena tidak ada dukungan dari OPD, Kuntu melihat selama ini Gubernur terkesan berjalan sendiri. “Kalau dong bantu itu harusnya rapat dengan DPRD itu dong datang lah dong dengar kira – kira apa . kurang anggaran kasi masu tong bikin kan tujuan tong rapat begitu bukan hanya gubernur. Torang semua karena ini hajat untuk Maluku Utara jadi bukan saja dong yang malu torang samua malu,” Cecarnya.

Temuan inilah yang memunulkan sikap pesimis di Deprov. “Saya pesimis karena saya turun lihat langsung. Kalau orang lain cerita boleh tapi ini kan saya turun saya lihat di lapangan,” ujaranya

Dia meminta dengan waktu yang tersisa 40 hari ini, semua kekurangan harus diinventarisir oleh OPD terkait. “Samua harus sinergi. Satu padu bantu gubernur di sisa waktu ini. Kalau tidak bukan Gubernur tara berhasil tapi tong Maluku Utara Tara berhasil di STQ,” katanya.

Bukan hanya OPD, jelang bergulirnya STQ hubungan antara Gubernur dengan Wagub M Al Yasin Ali pun terindikasi disharmonis. Sinyal ini terlihat dari sikap Wagub saat ditanyakan wartawan terkait kesiapan STQ.

Mantan Bupati Halteng dua periode yang ditugaskan sebagai penanggungjawab STQ justeru menyerahkan sepenuhnya kepada gubernur.  “Kalau perkembangan STQ, Wawanca langsung di Gubernur sudah,” terang Wagub usai membuka diskusi publik yang diselenggarakan PT. PLN (Persero) UPT3 Ternate, Kamis (26/8).

Dia lantas memilih tidak mengomentari ketika dikonfirmasi soal temuan Ketua Deprov terkait kesiapan sarpas STQ yang belum beres. “Kan ada Gubernur. Gubernur putuskan bagaimana itu putusan dia. Saya kan Wakil saja tidak ambil keputusan,” katanya sambil bergegas ke mobil.

Wagub  mengaku, menyangkut dengan pemerintahan dirinya tidak bisa berkomentar, malah dia kembalikan kepada orang nomor satu di Maluku Utara. Apalagi Proyek ASN III yang belum ada penyelesaian dengan rekanan pada dinas Perkim.

“Langsung saja ke Pak Gub, Disperkim dan PUPR ini kita tidak tahu, bagaiman – bagaiman tanya kepada Pak Gub, supaya Pak Gub bisa jelaskan. Kalau saya No Coment,” Tutupnya.

Penuturan Kuntu terkait tidak adanya gerakan dari OPD memang benar. Buktinya, setelah disemprot AGK dalam rapat di Aula Kantor Gubernur Jumat  pekan kemarin, seluruh OPD mulai bergegas melakukan kerja bakti sosial (baksos) bersih – bersih Sabtu (28/8).

Bahkan, ada OPD yang ditugaskan untuk merenovasi dan membuat teras rumah di perumahan ASN II, tempat dimana mereka nantinya tempati. “Kalau renivasi dan teras tidak selesai, maka tarih rumahanya,” tegas Sekprov Samsuddin A Kadir usai memberikan arahan sebelum baksos. Sementara ketersediaan keburuhan air, menurutnya sudah mulai dipasang

Ditanya apakah baksos dipicu luaman amarah gubernur. Dia menilai lupana amarah ini disebabkan ada yang selisih pemahaman saja , sehingga AGK menginginkan agar ada kekompakan diantara OPD.

“Makanya saya tekankan kembali harus jaga kekompakan antara Torang. Mungkin ada pendapat berbeda saya kira itu biasa namanya bersama – sama. Sekarang pendapat disamakan samua Torang sudah berusaha saya yakin teman – teman semua kerja.”Tepisnya.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *