HARIANHALMAHERA.COM–Meski sudah berulang kali di desak DPRD Kota Ternate, namun hingga kini startegi dini penanganan bencana di Ternate belum juga disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate.
Munculnya bencana alam berupa gelombang pasang yang terjadi di beberapa kelurahan di Ternate beberapa waktu lalu, memaksa Dewan Kota (Dekot) kembali mewarning keras BPBD untuk segera menindaklanjuti permintaan tersebut.
Anggota komisi III Dekot Ternate Junaidi Bahrudin mengaku, Pemkot memang tidak memiliki strategi dini penanganan bencana di Ternate. Padahal sebagai daerah rawan bencana, strategi penanganan bencaha penting adanya.
Selama ini dikatakan, penanganan bencana baru dilakukan saat munculnya bencana. “Ini harus menjadi perhatian serius Pemkot. Meski saat ini, sudah ada alat mendeteksi setiap bencana yang terpasang di beberapa titik laut yang terhubung langsung dengan aplikasi BMKG,” katanya.
Strategi deteksi dini yang dimaksud diantaranya penyiapan titik-titik jalur evakuasi yang telah ditetapkan perlu dievaluasi kembali seiring dengan peningkatan pemukiman masyarakat.
Selain itu, tentunya juga harus ada simulasi mitigasi bencana kepada masyarakat sehingga memberikan pengetahuan apa yang perlu dilakukan masyarakat jika terjadinya bencana. “Kemudian pembangunan talud disepanjang pantai yang menjadi titik-titik terjadinya gelombang pasang juga harus menjadi perhatian,” sambungnya.
Dikatakan, peranan masyarakat tentunya sangat dibutuhkan dalam upaya mitigasi ini salah satunya tidak membangun di areal yang menjadi titik rawan bencana, ataupun membuang sampah sembarangan yang dapat memicu banjir. (tr4/pur)
